Panduan skill lab antropometri 2 ini kita akan membahas cara melakukan pengukuran antropometri pada Pemeriksaan anak 2 tahun atau dewasa yang sudah berdiri. Tapi kamu tidak boleh baca sampai akhir sebelum membaca panduan SL antropometri bab 1, disana membahas macam-macam pengukuran, titik pengukuran dan jenis instrumentasi yang digunakan.
Kamu bisa membacanya disini : Panduan Skill Lab Antropometri untuk Mahasiswa Kedokteran (1)
Tata Cara Pengukuran Antropometri
Pada panduan skill lab ini kita akan membahas pengukuran antropometri untuk anak usia 2 tahun atau pengukuran untuk dewasa yang sudah berdiri, ada beberapa poin yang akan kita periksa, antara lain:
- Pengukuran berat badan
- Pengukuran Tinggi Berat badan
- Pengukuran lingkar lengan
- Pengukuran lingkar pinggang/perut/panggul
- Perhitungan indeks massa tubuh
Kita bahas satu persatu :
Pengukuran Berat Badan
- Alat dan bahan:
- timbangan injak pegas
- Alat tulis untuk mencatat hasil pemeriksaan
- Tahap Persiapan:
- Sebelum pemeriksaan, instruksikan pasien untuk melepaskan alas kaki dan pakaian luarnya.
- Selanjutnya instruksikan juga kepada pasien untuk tidak bergerak berlebihan dan pandangan muka dalam bidang horizontal Frankfurt (bidang horizontal melalui pinggir bawah orbita dan tragion) atau menghadap bandul timbangan
- Persiapan alat:
- Letakkan timbangan di tempat yang rata dan keras
- Pastikan posisi bandul pada angka NOL dan jarum dalam keadaan seimbang
- Tahap Pelaksanaan:
- Posisikan pasien diatas timbangan dengan keadaan diam
- Perhatikan bandul hingga seimbang dan catat berat badan pasien dengan ketelitian pengukuran 0,1 kg
- Lebih baik melakukan pengukuran 2 kali
- Interpretasi Hasil
Bacalah hasil ketika bandul seimbang dan tenang. Lakukan pengukuran 2 kali sehingga mendapatkan hasil yang akurat dan jika sudah jangan lupa untuk mencatatnya
Pengukuran Tinggi Badan
- Alat dan bahan:
- Microtoise/stadiometer
- Alat tulis untuk mencatat hasil pemeriksaan
- Tahap Persiapan:
- Sebelum pemeriksaan, instruksikan pasien untuk melepaskan alas kaki.
- Selanjutnya instruksikan kepada pasien untuk berdiri tegak, kedua kaki rapat pada tumit, lutut lurus, dan kepala dalam posisi frankfurt.
- Lalu posisikan pasien pada tumit, bokong serta scapula dapat menyentuh permukaan dinding dan tangan dalam keadaan tergantung pada sisi tubuh dengan telapak tangan (volar) menghadap paha.
- Persiapan alat:
- Letakkan microtoise di lantai yang rata dan menempel pada dinding yang tegak lurus
- Baca panduan dalam penggunaan microtoise, umumnya microtoise ditempelkan ke dinding dengan tinggi 2 m
- Tahap Pelaksanaan:
- Posisikan kepala pasien berada di bawah alat ukur microtoise, pandangan lurus ke depan
- Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala (vertex) pasien
- Dan terakhir baca hasil pengukuran pada microtoise
- Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali agar dapat hasil yang akurat
- Interpretasi Hasil
Mata pemeriksa harus setinggi angka yang akan dibaca dengan selisih yang paling mendekati yaitu sekitar 1mm
Pengukuran Lingkar Pinggang/Perut/Panggul
- Alat dan bahan:
- Metline atau pita pengukur lila
- Alat tulis untuk mencatat hasil pemeriksaan
- Tahap Persiapan:
- Instruksikan pasien untuk berdiri lurus dengan posisi perut santai, kedua lengan tergantung bebas di samping sisi tubuh, kaki rapat dan berat tubuh dibagi rata pada 2 tungkai
- Pada pengukuran lingkar perut Tentukan 2 titik pengukuran pada lingkar perut di titik pinggir terendah arcus costae dan beri tanda garis. Lalu tentukan garis mid aksila : titik crista iliaca dan beri tanda.
- Selanjutnya tentukan titik tengah pada garis mid aksila antara kedua titik di atas.
- Pada pengukuran panggul, ukur pada panggul yang paling besar
- Persiapan alat:
- Persiapkan pita pengukur, pastikan tidak kusut atau terlipat-lipat.
- Pastikan angka yang menunjukkan hasil pengukuran masih jelas terbaca sehingga tidak pengukuran.
- Tahap Pelaksanaan:
- Untuk mengukur lingkar pinggang, lilitkan pita pengukur pada bagian paling kecil antara crista iliaca dan tulang rusuk
- Untuk lingkar perut, pengukuran dilakukan pada bagian antara rusuk dan crista iliaca melewati umbilicus. Kadang-kadang didapatkan hasil pengukuran yang sama antara lingkar pinggang dan perut.
- Untuk lingkar panggul, lilitkan pita pengukur pada bagian atas simfisis pubis dan bagian maksimum pantat.
- Pembacaan dilakukan dengan ketelitian mendekati 1 mm
- Interpretasi Hasil
Bacalah hasil pengukuran dengan posisi mata sejajar dengan pengukuran pada pita pengukur. Dan jangan lupa untuk catat hasilnya
Pengukuran lingkar lengan
- Alat dan bahan:
- Metline atau pita pengukur lila
- Alat tulis untuk mencatat hasil pemeriksaan
- Tahap Persiapan:
- Pengukuran lingkar lengan atas dapat dilakukan baik pada lengan kanan atau kiri, sesuai dengan lengan mana yang tidak aktif. Jika pasien kidal (left-handed) maka LILA diukur pada lengan kanan; begitu pula sebaliknya, jika pasien tidak kidal (right-handed) maka pengukuran dilakukan di lengan kiri.
- Instruksikan pasien untuk berdiri lurus dan kepala menghadap ke depan dan keadaan lengan tergantung bebas disamping badan.
- Tentukan titik pengukuran (acromion dan radiale) dan beri tanda.
- Persiapan alat:
- Persiapkan pita pengukur, pastikan tidak kusut atau terlipat-lipat.
- Pastikan angka yang menunjukkan hasil pengukuran masih jelas terbaca sehingga tidak pengukuran.
- Tahap Pelaksanaan:
- Ukuran lingkar lengan pada titik pengukuran (acromion dan radiale)
- Tarikan pita pengukur harus cukup erat, tidak menekan dan posisi lurus segaris
- Catat pengukuran dengan ketelitian 1 mm
- Interpretasi Hasil
Bacalah hasil pengukuran dengan posisi mata sejajar dengan pengukuran pada pita pengukur. Dan jangan lupa untuk catat hasilnya
Menghitung Indeks Massa Tubuh
Pengukuran terakhir dalam pemeriksaan kali ini, cukup mudah untuk menghitung indeks, kamu bisa pakai rumus
Sebagai contoh ada pasien dengan berat badan sebesar 68 kg dengan tinggi 165 cm (16,5 meter). Maka kamu massa indeks tubuhnya adalah: 68 ÷ (1,65×1,65) = 24.98 Kg/m2
Itu dia cara pengukuran antropometri pada pasien Pemeriksaan anak 2 tahun atau dewasa yang sudah berdiri. Untuk membantu pengukuran pastinya kamu membutuhkan alat-alat antropometri, dapatkan alat nya dengan order di @MEDTOOLS.STORE
Penulis: Dr. Stellon Salim (Lonlim)
#duniakedokteran #prepareadoctor
Source:
https://www.sehatq.com/artikel/pemeriksaan-antropometri-fisik-bayi-baru-lahir
https://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/MANUAL-Antropometri-2018-smt-1.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/524/3/BAB%20II.pdf
https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F361214%2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%2FModul-Chap%203.pdf
Yasavati,dkk. 2010, Panduan keterampilan klinik (skills lab). Jakarta: Biro publikasi fakultas kedokteran UKRIDA