Spuit atau alat suntik merupakan alat yang digunakan untuk memasukan cairan ke dalam tubuh. Saat preklinik nanti kita akan belajar tentang injeksi dan dalam injeksi ada berbagai macam teknik, seperti injeksi intramuskular, intradermal, subkutan, dll. Untuk mendukung injeksi itu kita membutuhkan spuit ini dan dalam teknik injeksi juga menggunakan jenis spuit yang berbeda-beda. 

 

Cara kerja jarum suntik ini cukup sederhana, di dalam jarum suntik terdapat berupa pompa sederhana dan cairan akan didorong ke ujung jarum suntik. Untuk penggunaanya,  Jarum suntik digunakan dalam berbagai prosedur medis, termasuk pengambilan sampel darah, pemberian obat melalui injeksi, dll. 

 

Ada beberapa jenis spuit yang harus kamu ketahui, agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan nantinya

 

 

Spuit Berdasarkan Fungsinya

 

  • Spuit Auto-Disposable (AD)

Spuit yang hanya bisa sekali pakai dan dibuang (disposable single-use). Spuit ini tidak boleh digunakan kembali karena beresiko resiko infeksi tinggi.

 

  • Spuit Prefilled Auto Disable (AD)

Spuit jenis merupakan jenis spuit yang bisa digunakan sekali pakai juga ada hal khusus yaitu mekanisme otomatis yang mencegah penggunaan ulang atau penyalahgunaan spuit setelah digunakan satu kali.

 

  • Spuit Socorex

Merupakan spuit modern yang bisa digunakan berulang kali dengan cara disterilkan setelah penggunaan. 

 

 

Spuit Berdasarkan Kapasitas 

 

  • Jarum suntik 1 cc: 

Jarum dengan ukuran yang umumnya digunakan dengan spuit berkapasitas 1 cc adalah jarum 25 G hingga 27 G. Jarum dengan diameter yang lebih kecil seperti 27 G biasanya digunakan untuk injeksi subkutan, seperti pemberian insulin pada pasien dengan diabetes.

 

  • Jarum suntik 3 cc:

 Untuk spuit berkapasitas 3 cc, ukuran jarum yang sering digunakan adalah jarum 21G hingga 23 G. Jarum-jarum ini digunakan untuk pemberian obat intramuskular atau intravena pada pasien dewasa.

 

  • Jarum suntik 5 cc:

 Jarum yang umum digunakan dengan spuit berkapasitas 5 cc adalah jarum 21 G hingga 23 G, serupa dengan yang digunakan untuk spuit 3 cc. Penggunaan jarum ini tergantung pada keperluan pemberian obat intramuskular atau intravena pada pasien dewasa.

 

  • Jarum suntik 10 cc: 

Untuk spuit berkapasitas 10 cc, jarum yang sering digunakan adalah jarum 18G hingga 21 G. Jarum dengan diameter yang lebih besar seperti 18G digunakan untuk prosedur yang membutuhkan aliran cairan yang lebih cepat, seperti transfusi darah atau pemberian cairan infus dengan volume besar.

 

 

 

Itu dia beberapa jenis spuit, ada yang berdasarkan fungsinya dan ukurannya, pastikan bro Sis menggunakan ukuran dan jenis spuit yang sesuai. Kalau Bro Sis mau lagi cari spuit sesuai ukuran di atas, bisa cek medtools.store! Atau klik ini biar kamu dapetin diskon!

 

Penulis: dr. Stellon Salim (dr.LonLim) 
#duniakedokteran #prepareadoctor

Source: 
https://smkkesehatanbireuen.sch.id/perbedaan-dan-fungsi-ukuran-jarum
https://syaf.co.id/jenis-jenis-alat-suntik-jarum-suntik-da
https://id.scribd.com/embeds/493997761/content?start_page=1&view_mode=scroll&access_key