Tourniquet adalah alat medis yang berfungsi untuk menghentikan aliran darah sementara dengan menekan pembuluh darah pada anggota tubuh. Alat ini sangat penting dalam penanganan medis darurat maupun prosedur operasi untuk mengurangi perdarahan pada area tertentu. Tourniquet digunakan oleh tenaga medis dalam situasi yang memerlukan kontrol perdarahan cepat atau sebagai persiapan pengambilan sampel darah. Artikel ini akan membahas jenis-jenis tourniquet, teknik penggunaan, serta panduan keselamatan bagi mahasiswa kedokteran yang ingin mempelajari teknik ini.

Jenis-Jenis Tourniquet

Ada beberapa jenis tourniquet yang biasa digunakan dalam praktik medis:

  1. Tourniquet Pneumatik
    • Deskripsi: Tourniquet pneumatik menggunakan udara bertekanan untuk menghasilkan tekanan pada anggota tubuh. Tekanan dapat diatur sesuai kebutuhan, membuat alat ini cocok digunakan dalam operasi.
    • Penggunaan: Digunakan terutama dalam bedah ortopedi untuk membatasi aliran darah pada lengan atau tungkai, memberikan area operasi yang bebas perdarahan【1】.
  2. Tourniquet Elastis
    • Deskripsi: Tourniquet elastis biasanya berupa pita karet elastis yang dapat dililitkan di sekitar lengan atau kaki. Alat ini banyak digunakan dalam pemeriksaan dan pengambilan sampel darah.
    • Penggunaan: Tourniquet elastis digunakan oleh petugas laboratorium atau perawat untuk membantu proses vena terdistensi sehingga mempermudah pengambilan darah atau pemasangan infus【2】.
  3. Tourniquet Taktis
    • Deskripsi: Tourniquet taktis sering kali berbahan kain dan memiliki pengunci serta alat pemutar untuk mengatur tekanan. Alat ini dirancang untuk situasi darurat dan sering digunakan di medan perang atau oleh tim penyelamat.
    • Penggunaan: Digunakan untuk menghentikan perdarahan arteri pada situasi darurat, seperti kecelakaan atau luka berat pada bagian ekstremitas. Alat ini efektif dalam kondisi darurat dengan risiko perdarahan yang mengancam nyawa【3】.

Cara Penggunaan Tourniquet

Penggunaan tourniquet harus dilakukan dengan benar untuk menghindari kerusakan jaringan akibat kekurangan oksigen atau tekanan yang berlebihan. Berikut adalah langkah-langkah penggunaan tourniquet secara umum:

  1. Identifikasi Area Penempatan
    • Tempatkan tourniquet beberapa sentimeter di atas lokasi luka atau di atas sendi jika perdarahan berada di dekat sendi. Pastikan area kulit bebas dari pakaian agar tourniquet dapat bekerja efektif.
  2. Pasang Tourniquet dengan Kencang
    • Kencangkan tourniquet dengan ketat. Tekanan yang cukup harus diberikan hingga perdarahan berhenti, namun hindari terlalu kuat karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Pada tourniquet elastis, lilitkan beberapa kali hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Sedangkan pada tourniquet taktis, putar pengunci untuk mengencangkan.
  3. Pantau dan Catat Waktu Penggunaan
    • Catat waktu pemasangan tourniquet, terutama pada situasi darurat. Penggunaan yang terlalu lama (lebih dari 2 jam) dapat menyebabkan iskemia jaringan, sehingga penting bagi petugas medis untuk memonitor waktu dan mengurangi durasi pemasangan jika memungkinkan【4】.
  4. Lepaskan Tourniquet dengan Hati-Hati
    • Setelah perdarahan terkendali atau saat penanganan medis lanjutan tersedia, lepaskan tourniquet secara perlahan untuk mencegah aliran darah yang tiba-tiba yang dapat meningkatkan risiko syok pada pasien.

Panduan Keselamatan

Penggunaan tourniquet harus memperhatikan aspek keselamatan, terutama karena risiko cedera jaringan yang dapat terjadi akibat tekanan yang berlebihan atau waktu pemakaian yang terlalu lama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan termasuk:

  • Penggunaan Sementara: Tourniquet adalah alat yang digunakan sementara untuk menghentikan perdarahan. Hindari penggunaan yang berkepanjangan untuk mencegah kerusakan permanen pada saraf dan jaringan otot.
  • Pemantauan Pasien: Saat menggunakan tourniquet, selalu perhatikan tanda-tanda vital dan respon pasien, terutama pada pasien dengan gangguan sirkulasi.
  • Pelepasan yang Tepat: Lepaskan tourniquet perlahan dan hanya setelah memastikan bahwa penanganan lebih lanjut tersedia, guna menghindari efek rebound dari aliran darah yang tiba-tiba.

Kesimpulan

Tourniquet adalah alat penting dalam berbagai situasi medis, mulai dari pengambilan sampel darah hingga prosedur bedah dan keadaan darurat. Pemahaman mengenai jenis-jenis tourniquet dan cara penggunaannya dapat membantu mahasiswa kedokteran dan tenaga medis dalam mengelola perdarahan secara efektif dan aman. Tourniquet dapat menyelamatkan nyawa, namun harus digunakan dengan hati-hati dan mengikuti protokol medis yang sesuai.


Referensi

  1. Shaw JA, Murray DG. The use of pneumatic tourniquets in extremity surgery. J Bone Joint Surg Am. 1982;64(8):1152-7.
  2. Fronek HS, Coel M, Berstein EF. Hemodynamic and metabolic effects of tourniquet application and release. Arch Surg. 1979;114(12):1449-52.
  3. Kragh JF, Walters TJ, Baer DG, et al. Practical use of emergency tourniquets to stop bleeding in major limb trauma. J Trauma. 2008;64(2 Suppl)
  4. Doyle GS, Taillac PP. Tourniquets: a review of current use with proposals for expanded prehospital use. Prehosp Emerg Care. 2008;12(2):241-56.

 

Penulis : Andika Chris Ardiansyah
Peninjau : dr.Stellon Salim