Dalam dunia Medis Penuh dengan perlengkapan yang bagi orang awam mungkin terlihat rumit dan asing. Salah satunya adalah jarum infus. Bagi Bro Sis mahasiswa kedokteran, jarum infus bakal jadi teman akrab saat Bro Sis berpraktik nanti. Jarang infus ini bukan sekadar jarum biasa, melainkan berperan penting dalam memasukkan cairan atau obat langsung ke aliran darah pasien melalui pembuluh darah vena (balik).

Pemasangan jarum infus yang tepat gak cuma mempengaruhi kenyamanan pasien, tapi juga keamanan dan keberhasilan proses pengobatan. Nah, jarum infus sendiri ternyata punya berbagai jenis dan ukuran, masing-masing dengan fungsi khusus. Yuk, kenalan lebih dalam dengan 6 jenis ukuran jarum infus dan penggunaannya agar Bro Sis siap tempur di lapangan nanti!

6 Jenis Ukuran Jarum Infus 

  1. 23G – 27G (Butterfly), Pemasangan pada pembuluh darah vena berukuran kecil, seperti pada bayi atau lansia. Jarum butterfly ini pemasangannya lebih mudah karena bisa distabilkan dengan sayapnya, sehingga mengurangi risiko tusukan jarum bergeser.
  2. 21G – 25G (Scalp Vein), Khusus digunakan untuk pemasangan pada kulit kepala (scalp) pada bayi atau anak-anak.
  3. 20G – 22G (Straight), Pemasangan pada pembuluh darah vena berukuran sedang pada orang dewasa atau anak-anak.
  4. 18G – 20G (Abbocath), Memiliki ukuran yang lebih besar dari jarum straight dan dilengkapi dengan kateter (selang kecil) yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah. Jarum ini cocok untuk penggunaan jangka panjang karena mengurangi risiko iritasi dan memudahkan penggantian cairan atau obat secara berkala.
  5. 16G – 18G (Touhy Borst Adapter (TBA)), Biasanya digunakan untuk memasukkan cairan atau darah dalam jumlah besar dengan cepat. Jarum ini juga sering dipakai untuk pengambilan sampel darah vena.
  6. 22G – 25G (Spinal), Memiliki ukuran yang kecil dan ujung khusus (atraumatik) untuk meminimalkan cedera pada saraf tulang belakang (spinal) saat pembiusan spinal.

 

Laporan Pendahuluan Pemasangan Infus | Nerslicious

 

Memahami jenis dan fungsi jarum infus memang penting, tapi jangan hanya berhenti di belajar praktik. Bro Sis  juga perlu mempraktikkannya agar semakin terbiasa dan terampil. Praktik infus bisa dilakukan di laboratorium atau di rumah sakit dengan bimbingan dosen atau perawat senior. Bisa juga latihan mandiri dirumah

Ingat, latihan infus gak cuma soal teknik, tapi juga soal ketelitian dan kehati-hatian. Pastikan Bro Sis selalu menjaga kebersihan tangan, peralatan, dan area pemasangan infus. Perhatikan juga kondisi pasien dan ikuti protokol yang berlaku.

Semakin sering Bro Sis berlatih, semakin mahir dan percaya diri dalam memasang infus. Jangan ragu untuk bertanya dan belajar dari senior atau tenaga medis profesional. Percayalah, Bro Sis, dengan dedikasi dan latihan yang tekun, Bro Sis akan menjadi dokter yang handal dan siap membantu pasien dengan aman dan nyaman.

Bro Sis bisa latihan infus dengan Paket Infus Premium, sudah lengkap dengan alat kebutuhan Infus : Shopee/infusiontemen

Product image Paket Infusion Temen

#Prepareadoctor