Kalau Bro Sis mahasiswa kedokteran semester 3 pastinya akan mendengar rumor ujian paling menakutkan setelah ujian praktikum anatomi. Yap, OSCE: Objective Structured Examination dimana kita akan diuji praktek dalam 12 stase & 3 stase istirahat. Materi ujian praktek yang luas & sulit ditebak yang akan keluar saat diuji, membuat kita harus berjuang mati-matian agar dapat lulus dalam semua stasenya. Untuk diuji keterampilan klinis kita secara profesional mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, terapi sampai edukasi wajib lancar dan tepat. Tidak luput, cara berkomunikasi dengan empati & manajemen waktu sekitar 8-15 menit setiap stase juga akan dinilai sebagai profesionalitas kita saat menjadi dokter pemeriksa.

 

Menakutkan? Awalnya memang terlihat menakutkan, apalagi saat ujian mini OSCE pertama. Tetapi tenang saja karena hal ini wajar karena baru pertama kali ujian OSCE, wajar masih banyak yang gugup dan kurang merasa siap untuk menghadapi situasi di luar perkiraan pada saat melakukan pemeriksaan. Meski demikian, Mini OSCE pertama dan kedua bisa dijadikan pelajaran agar kita dapat mempersiapkan OSCE di tahun pertama dan selanjutnya dengan lebih baik. Pasti akan lebih sulit jika kita belajar seluruh materi OSCE saat H-1 menjelang ujian OSCE.

 

Yuk ikuti 5 Tips & Trick dari Medi untuk menghadapi ujian OSCE agar Bro Sis lulus seluruh stase!

1. Latihan Sampai Bosan!

OSCE merupakan ujian praktek, maka dari itu Bro Sis wajib latihan berpraktek! Jangan hanya hafalkan checklist checklist checklist tetapi tidak diperagakan. Tetapi practice practice practice & hafalkan checklist juga. Dengan perbanyak latihan sampai bosan, hal ini akan melatih kemampuan berbicara dengan baik, cara kita memeriksa pasien, manajemen waktu & akan otomatis menjadi hafal checklist yang harus dihafal. Terus berlatih, berlatih sampai Bro Sis merasa bosan dan serak suaranya.

 

2. Latihan Bersama teman.

Disarankan untuk latihan OSCE wajib sering dengan teman, jangan dengan guling ataupun bantal. Selain latihan akan lebih seru, ternyata akan lebih efektif. Kenapa? Karena disaat kita berlatih menjadi dokter, otomatis teman belajar kita akan menjadi pasien. Saat diperiksa, teman kita bisa mereview kekurangan kita saat latihan. Seperti ada checklist yang lupa disebut, mengingatkan waktu berlebih, ataupun hal lain yang perlu dioptimalkan lagi. Masukan-masukan tersebut tentunya akan sangat bermanfaat agar pemeriksaan kita lebih sempurna lagi.

Selain itu saat kita menjadi pasien, kita dalam mengobservasi teman kita saat memeriksa & mengulang menghafal checklist yang ada. Win-win solution bukan?

 

3. Yakin & percaya diri

Kemudian, kunci selanjutnya adalah selalu percaya diri. Bro Sis harus percaya bahwa Bro Sis mampu melakukan pemeriksaan. Berpikirlah positif! Bro Sis harus yakin kalau kita pasti bisa. Jika kita tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri, bagaimana pasien akan yakin dengan kemampuan kita? Bagaimana juga penguji akan percaya kepada kita?

Percayalah kita sudah latihan dengan yang terbaik, agar dengan kepercayaan diri ini kita dapat mengontrol situasi sebaik mungkin  saat di ruangan ujian.

 

4. Tenang dan jangan panik 

Selain terus berlatih, Bro Sis juga harus menyiapkan mental untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi pada saat ujian. Kunci selanjutnya adalah selalu tenang dan jangan panik, meskipun Bro Sis melakukan kesalahan atau lupa melakukan salah satu prosedur. Jika kesalahan itu mungkin untuk diperbaiki atau fatal jika tidak diperbaiki, maka perbaikilah. Kemudian, usahakan untuk memperbaikinya dengan tenang seolah kalian tidak melakukan kesalahan apapun. Juga, jika Bro Sis menghadapi penguji yang sedang menguji mental dan ketelitian, usahakan tetap tenang dan yakinlah bahwa kita bisa melakukan pemeriksaan dengan baik Karena jika kita panik, pastinya hanya akan membuat banyak kesalahan lainnya. Berdoa sebelum ujian agar ga panik! 🙂

 

5. Jangan tidur terlalu malam H-1

Seperti yang kita ketahui, ketika begadang hal ini akan meningkatkan kadar kortisol yang akan mengganggu penyimpanan & mengakses memori yang sudah ada. Kemudian membuat kita menjadi sulit fokus saat ujian nanti & dapat membuat sakit kepala juga. Rekomendasinya jika ingin begadang, maksimal di H-2 sebelum ujian.

 

 

Jadi, kesimpulannya teruslah berlatih , tetap tenang, dan selalu percaya diri dalam menghadapi segala macam situasi. Jika Bro Sis sudah menguasai ini, ujian OSCE jadi tidak terlihat menakutkan. Semangat untuk OSCE tahun pertama Bro Sis & semoga sukses!

 

 

Penulis: dr. Stellon Salim (dr.LonLim)
#duniakedokteran #prepare a doctor